H. Ipong Muchlissoni, Calon Bupati Ponorogo pada Pilkada 2024 bersama istri, Hj. Sri Wahyuni, tunjukkan surat suara usai nyoblos di TPS 06, Kepatihan Wetan, Kecamatan Babadan, Rabu (27/11/2024). |
PONOROGO - gudang-warta.com - H. Ipong Muchlissoni, Calon Bupati Ponorogo pada Pilkada 2024 bersama istri, Hj. Sri Wahyuni, berikan hak suara di Daftar Pemilih Tetap (DPT) Tempat Pemungutan Suara (TPS) 06, Jalan Batoro Katong No.205, RT.04/ RW.02, Lingkungan Krajan, Kelurahan Patihan Wetan, Kecamatan Babadan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, Rabu (27/11/2024).
Ipong Muchlissoni yang datang dengan mengendarai Scooter serta memakai baju batik dan istri Sri Wahyuni menggunakan baju warna biru muda ikut mengantre bersama warga lainnya memilih Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, serta Bupati dan Wakil Bupati Ponorogo periode 2024-2030.
H. Ipong Muchlissoni bersama istri Sri Wahyuni saat antre nyoblos di TPS 06, Lingkungan Krajan, Kelurahan Kepatihan Wetan. |
Usai berikan hak suara, Ipong Muchlissoni mengatakan, bahwa Pasangan Ipong-Luhur optimis menang. Namun, dirinya enggan menerangkan persentasi kemenangannya.
"Tadi saya memang ada sedikit deg-degan, karena yang saya coblos adalah salah satu kandidatnya, yaitu saya sendiri," Candanya dengan nada santai.
Saat ditanya soal peluang kemenangan dalam Pilkada 2024, Ipong menjawab tegas dengan keyakinan. "Saya optimis menang. Gelombang dukungan yang besar dari masyarakat untuk saya dan Mas Segoro Luhur sangat terasa. Ini menambah semangat kami untuk memberikan yang terbaik bagi Ponorogo," tuturnya penuh percaya diri.
Sebelum mencoblos, Ipong sempat berpamitan dan sungkem kepada ibunda tercinta. Ia juga menyempatkan diri untuk berziarah ke makam mendiang ayahnya.
"Saya memohon doa restu dari keluarga, dan berharap ini menjadi langkah awal untuk kemenangan bersama rakyat," tambahnya.
Lebih lanjut, salah satu pertanyaan menarik datang dari awak media terkait Mitos Bupati Ponorogo yang selalu berganti wilayah, antara “Kulon Kali” (Barat sungai) dan “Wetan Kali” (Timur sungai) setiap 2 (Dua) Periode. Ipong sempat terdiam, lalu tertawa kecil.
“Awalnya saya bingung, percaya tidak ya? Tapi ya sudahlah, percaya saja, namanya juga mitos,” ujarnya sambil tertawa lepas, membuat suasana wawancara menjadi santai.
Kemudian, hal unik juga terlihat dari penampilan Ipong dan istrinya yang memilih menggunakan Scooter untuk menuju TPS.
"Rumah saya kan dekat, jadi naik Scooter saja. Kalau pakai mobil, malah muter-muter dan bikin ribet," kata Ipong sambil menunjuk Scooternya yang terparkir di depan TPS.
Langkah ini, menurut Ipong, adalah bentuk kesederhanaan dan kedekatan dengan masyarakat. “Kami ingin menunjukkan bahwa pemimpin juga bagian dari rakyat, tidak perlu berlebihan dalam hal-hal seperti ini,” tambahnya.
TPS 5 Kelurahan Patihan Wetan menjadi salah satu TPS yang ramai dipenuhi warga sejak pagi. Antusiasme masyarakat terlihat tinggi dalam menentukan pemimpin masa depan Ponorogo.
Pilkada kali ini tidak hanya menjadi ajang pesta demokrasi, tetapi juga ajang pembuktian sejauh mana kepercayaan masyarakat terhadap para calon yang maju.
Dengan penuh optimisme, Ipong Muchlissoni dan pasangannya Segoro Luhur, terus berupaya meraih hati rakyat. "Kami hanya berharap yang terbaik, agar Ponorogo bisa semakin maju dan semakin baik," tutup Ipong sebelum meninggalkan TPS.
(Eko/GW/Red)