Ahmad Sauji alias Jinggo, Owner Angkringan Jolali Ngopi Ponorogo. |
Wartawan/ Editor : Eko Setiyo Budi
Flyer pengumuman Lomba Cethe Angkringan Jolali Ngopi Ponorogo. |
PONOROGO - gudang-warta.com - Dalam rangka menyemarakkan Tahun Baru 2025, Angkringan Jolali Ngopi Ponorogo mengadakan Lomba Cethe yang akan dilaksanakan pada Hari Minggu, Tanggal 5 Januari 2024 yang bertempat di Angkringan Jolali Ngopi Ponorogo, Jalan Ki Ageng Kutu (50 Meter Selatan Perempatan Jeruksing) Barat Jalan, Kelurahan Tonatan, Kecamatan Ponorogo Kota, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur.
Angkringan Jolali Ngopi Ponorogo, Jalan Ki Ageng Kutu (50 Meter Selatan Perempatan Jeruksing) Barat Jalan, Kelurahan Tonatan, Kecamatan Ponorogo Kota, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur. |
Disampaikan Ahmad Sauji, Owner Angkringan Jolali Ngopi Ponorogo sekaligus panitia acara, bahwa Cethe adalah kebiasaan mengoleskan endapan kopi ke permukaan batang rokok. Mulanya tradisi ini dilakukan untuk menambah cita rasa kopi pada rokok yang akan dihisap.
"Namun lambat laun, Cethe berkembang menjadi seni lukis. Ampas kopi dioleskan pada batang rokok menggunakan lidi, tusuk gigi, sendok kecil maupun tangkai cabai untuk menciptakan suatu gambar atau motif batik," Ujar Owner Sauji.
Ditambahkan Sauji alias Jinggo (Sapaan akrab), bahwa diadakannya lomba Cethe dengan tujuan sebagai ajang silaturahmi para pecinta seni dan budaya, juga sebagai ajang kreativitas seniman lukis yang dituangkan melalui media batang rokok.
"Lomba Cethe ini akan diadakan pada Hari Minggu, tanggal 5 Januari 2025, mulai Pagi jam 09.00 WIB - Malam jam 19.00 WIB. Diakhiri malam hari penentuan pemenang dan penyerahan doorprize," Tambahnya.
Suasana Angkringan Jolali Ngopi Ponorogo saat malam hari. |
Jinggo mengungkapkan, bahwa Lomba Cethe tersebut mendatangkan Juri dari beberapa Pelukis lokal Ponorogo dengan Penilaian berdasarkan keunikan (motif), keindahan seni dan filosofi hasil cethe.
"Pendaftaran hanya dengan membayar Rp.5.000, mendapatkan Kopi cangkir dan satu batang rokok. Namun bila peserta ingin mencethe lebih dari satu batang, maka peserta di perbolehkan membawa rokok sendiri," Ungkap Jinggo.
Dengan diadakannya Lomba tersebut, Harapannya bisa untuk melestarikan tradisi, hasil karya seni, juga sebagai apresiasi terhadap mereka para pecinta Cethe.
"Filosofinya yaitu Manunggale pikir lan ati, manunggale rokok lan kopi. Artinya, menyatunya pikiran dan hati yang tertuang dalam rokok dan kopi," Pungkasnya.
(Eko/GW/Red)