![]() |
Proses pembangunan pagar showroom Prabu Motor di Glonggong Madiun, sempat ambrol karena ada kesalahan teknis dari pengawas. |
MADIUN - gudang-warta.com - Polemik Kontraktor Madiun, Mohamad Nurwakit asal Desa Munggut, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, soal kekurangan sisa pembayaran senilai Rp.800 Juta terkait proyek pembangunan Kerajaan Mobil Prabu Motor di Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo, hingga sekarang ini belum juga ada titik terang dan masih terus berlanjut.
Usai Owner Prabu Motor, Achmad Romadhoni, mengklarifikasi dan menjelaskan permasalahan terkait kekurangan pembayaran pembangunan Showroom Rp.800 Juta tersebut di akun Tiktok @prabu_motor_official, kali ini ganti Mohamad Nurwakit, Kontraktor Madiun yang membeberkan dan menjawab pernyataan dari Prabu Motor.
"Saya mau menjawab pernyataan Prabu Motor terkait runtuhnya pagar Showroom yang ambrol waktu itu. Dulu sudah saya sampaikan ke beliau (Dhoni) ya, penyebab runtuhnya pager itu disebabkan dari kelalaian dari pengawasnya yang mana beliaunya juga percaya serta menuruti apa kata dari pengawasnya itu. Apalagi pengawasnya itu baru bekerja disitu yang mana sebelumnya bukan itu ya," Ucap Nurwakit memulai ceritanya, Minggu (23/2/2025).
Lebih lanjut, Nurwakit mengungkapkan bahwasanya, pengawas tersebut menyatakan bahwa tanah urukan itu tidak sesuai atau tidak standar dan meminta untuk menggali lagi pas dekat mepet pondasi yang ketinggiannya 4 Meter.
"Setelah digali dengan alat berat Excavator, lalu diuruk lagi dengan Sirtu. Kalau di uruk lagi dengan sirtu, seharusnya tidak di Vibro lagi. Pertimbangannya, karena kedalamannya 4 meter dengan penahan batu kali, sekuat apapun batu kalinya kalau di Vibro lagi otomatis akan tertekan dan berdampak saat hujan akan ambrol.
Nurwakit menegaskan bahwa kejadian ini merupakan konsekuensi dari keputusan teknis yang kurang tepat oleh pengawas proyek. Ia juga menyesalkan bahwa pihak Prabu Motor justru menyalahkan pihaknya (Kontraktor), padahal sejak awal ia telah memberikan peringatan tentang risiko teknik tersebut.
"Kami tetap bertanggung jawab dengan sudah memperbaiki pagar yang roboh, meskipun pekerjaan itu membutuhkan biaya besar. Namun, yang disayangkan, justru kami yang disalahkan dan dianggap bekerja asal-asalan," Kata Nurwakit.
Klarifikasi ini sekaligus menjadi jawaban atas tuduhan Doni Prabu Motor bahwa pagar Showroom runtuh akibat kesalahan teknis pihak Kontraktor.
Nurwakit menegaskan, bahwa pihaknya bekerja sesuai standar dan tetap menjalankan kewajiban, meski dihadapkan pada instruksi pengawas yang dinilai tidak tepat.
(Eko/GW/Red)