Gudang Warta

Berita Online Informatif Terpercaya

Iklan

https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-1169732637112482

Halaman

Pameran Lukisan Dua Negeri: Harmoni Budaya Indonesia–Jepang di Museum Kebangkitan Nasional

redaksi gudang warta     - Eko Setiyo Budi
Sabtu, 26 April 2025, 18:38 WIB Last Updated 2025-04-27T02:14:19Z
Direktur Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi, Dr. Restu Gunawan, dalam sambutannya menekankan bahwa budaya adalah denyut nadi kehidupan manusia.

JAKARTA - gudang-warta.com - Sebuah momen bersejarah hadir di jantung Jakarta melalui Pameran Lukisan Dua Negeri Indonesia–Jepang, yang diselenggarakan di Museum Kebangkitan Nasional pada 26–30 April 2025. Pameran ini menjadi simbol harmoni dua bangsa besar, Indonesia dan Jepang, yang dipertemukan dalam bahasa universal: seni rupa.


Menampilkan lebih dari 50 karya dari 31 pelukis lintas generasi — mulai dari anak-anak berusia 8 tahun hingga seniman berusia di atas 70 tahun — pameran ini menyuguhkan kekayaan teknik artistik seperti akrilik, cat minyak, cat air, hingga mixed media. Setiap karya menjadi narasi visual tentang budaya, identitas, dan semangat kolaborasi lintas negara.


Direktur Jenderal Perlindungan Kebudayaan dan Tradisi, Dr. Restu Gunawan, dalam sambutannya menekankan bahwa budaya adalah denyut nadi kehidupan manusia.


"Dari bangun tidur hingga tidur kembali, kita hidup dalam pusaran budaya. Menyiapkan sarapan, membacakan dongeng — semua itu adalah ekspresi budaya yang hidup," ujarnya.


Pameran ini juga mendapat dukungan penuh dari Duta Besar Jepang untuk Indonesia, H.E. Masaki Yasushi, meski akhirnya belum bisa hadir dalam pembukaan. Ia menyampaikan apresiasinya atas upaya bersama ini dalam mempererat hubungan kedua negara.


“Seni menyatukan kita. Melalui pameran ini, kami melihat tumbuhnya persahabatan dan pemahaman yang lebih dalam antara rakyat Jepang dan Indonesia,” ungkapnya.


Ketua Panitia Pameran, Mariza, mengungkapkan bahwa pameran ini lahir dari semangat komunitas seni Lions Clubs Indonesia Distrik 307 A1 yang ingin membangun jembatan kolaborasi dengan pelukis Jepang. Bermula dari pertukaran budaya kecil, gagasan ini berkembang menjadi ruang pamer yang inklusif dan inspiratif.


“Kami ingin lebih dari sekadar pameran — kami ingin membangun dialog visual, mempererat tali budaya, dan menciptakan tradisi baru yang mempertemukan dua dunia dalam satu kanvas,” ujar Mariza.


Tidak hanya menyuguhkan karya seni, Pameran Lukisan Dua Negeri juga menghadirkan berbagai pertunjukan budaya yang memperkaya pengalaman pengunjung, seperti Tari Saman dari Aceh, pertunjukan Taiko khas Jepang, Karawitan Tradisional, Kaligrafi Jepang, Cosplay bertema Indonesia–Jepang, Lomba Melukis Anak, Workshop Furoshiki, hingga pertunjukan tari kontemporer.


Pameran ini terbuka untuk umum setiap hari pukul 09.00–16.00 WIB. Masyarakat diajak untuk datang, merayakan keberagaman, serta menyelami nilai-nilai kemanusiaan dan persahabatan yang tertuang di atas kanvas-kanvas penuh warna.


Dengan semangat kolaboratif yang kuat, pameran ini diharapkan menjadi tradisi tahunan yang terus menumbuhkan dialog lintas budaya dan memperkuat hubungan antara Indonesia dan Jepang — menuju dunia yang lebih damai dan harmonis.


(Sety/GW/Red) 



Komentar

Tampilkan

Terkini